Tuesday, April 28, 2020

DEVELOPMENT OF MATH REPRESENTATION TEST WITH RASCH MODEL ANALYSIS IN JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS. Fahrurrazi, Edy Tandililing, Yulis Jamiah

Abstract

This study aims to develop a mathematical representation test by analyzing the Rasch model and explaining the mathematical representation ability of junior high school students in Pontianak. This research is in the form of research and development with the type of research is the development instrument. The representation test was developed through the formative research stage, which is the preliminary stage; the preparation and design phase, then followed by the formative evaluation stage; one-to-one, expert review, small group with Rasch model analysis, and field tests. Based on the results of the item analysis, it was found that the mathematical representation test instrument analyzed by the Rasch model was precisely in accordance with the specified criteria, so that it could be used to measure students' mathematical representation abilities. Based on the results of the analysis of the answers, it was found that the mathematical representation of junior high school students in Pontianak mostly had difficulty in translating forms of image representation into verbal representations and translating forms of verbal representations into image representations.

 

Keywords: Instruments Development, Representation TestAnalysis Of The Rasch Model

 

Full Text: http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/download/37840/75676584217

Masjid Usman Al-Khayr

Masjid Terapung Oesman Al Khair Kayong Utara

Masjid AGung Osman Al-Khair atau Masjid Kebaikan Oesman terlihat seakan akan mengapung di atas air laut di lepas pantai Sukadana kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat.
Tak salah bila masjid satu ini telah menjadi objek wisata baru di kabupaten Kayong Utara sejak diresmikan. Tidak sekedar bangunannya yang memang menawan dipandang mata namun juga pemilihan lokasi tempatnya dibangun membuatnya memang menghadirkan keindahan yang tak ditemukan disemua bangunan masjid. Sebagian besar bangunan masjid berwarna putih itu dibangun di atas air laut, sehingga bangunan tampak melayang di atas air jika dilihat dari kejauhan. Tak pelak keindahan tersebut menjadikan masjid ini sebagai ikon baru Kayong Utara dan merupakan salah satu masjid termegah di Provinsi Kalimantan Barat.

Masjid Agung Oesman Al-Khoir nama masid ini, dibangun oleh di atas lahan wakaf dari Bpk Oesman Sapta Odang (Wakil Ketua MPR RI). Pembangunanya menghabiskan dana senilai Rp. 38 Miliar yang berasal dari dana patungan dari Oesman Sapta Odang sebesar Rp. 11 Milyar, dana corporate social responsibility (CSR) delapan BUMN sebesar Rp. 12 Milyar dan anggaran Pemerintah Kabupaten Kayong Utara dan swadaya masayarakat kayong Utara.
Pembangunan masjid ini dimulai dengan peletakan batu pertama pada Idhul Adha, Bulan Oktober 2012 yang juga turut dihadiri oleh Oesman Sapta Odang. Proses pembangunannya memakan waktu selama 3 tahun 7 bulan dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 15 Oktober 2016, ditandai dengan penandatangan prasasti. “Ini merupakan masjid terapung yang indah dan megah dengan latar belakang laut," demikian puji Presiden Jokowi saat peresmian.

Masjid Oesman Al-Khoir berukuran 50 x 50 meter dan mampu menampung hingga 3000 jemaah sholat sekaligus, sedangkan untuk acara tabligh akbar dapat menampung hingga 5000 jemaah sekaligus. Dibangun dengan gaya arsitektur yang unik, mengikuti desain arsitektur masjid di Arab Saudi. Namun, lebih spesifik interior dan eksteriornya, mengikuti masjid-masjid di Maroko. Sedangkan kaligrafi yang menghiasai interior masjid didesain oleh imam Masjid Agung Yogyakarta. Untuk membuatnya “mengapung” di atas air laut, tiang tiang pancang masjid ini ditancapkan hingga sedalam 23 meter.
Tentang nama masjid ini, sebagaimana dijelaskan oleh Bupati Kayong Utara Hildi Hamid pemilihan nama “Masjid Oesman Al-Khoir” untuk masjid ini memang merujuk kepada nama dari Oesman Sapta Odang yang telah “berbaik” hati menghibahkan lahan untuk pembangunan masjid ini serta memberi bantuan dana pembangunan.